Selasa, 31 Januari 2012

Candi Muaro Jambi Menjadi Objek Wisata Sejarah Terpadu

Muaro Jambi, Bertempat di Situs Percandian Muaro Jambi Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan secara resmi Kawasan Percandian Muaro Jambi menjadi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu pada hari Kamis (22/9) dalam kunjungan kerja Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono ke Provinsi Jambi.


 
Dalam sambutan dan arahan Presiden menginginkan setiap daerah mempunyai prakarsa dan inisiatif dalam pengembangan kepariwisataan karena hal ini menunjang dan memberi kontribusi yang baik dalam perekonomian Indonesia .”Saya ingin setiap daerah mempunyai prakarsa dan inisiatif, sebagaimana prakarsa Jambi,” ujar Presiden.  
    Selain anjuran pengembangan sektor pariwisata diberbagai daerah, SBY juga menyampaikan keseriusannya dalam membantu kepariwisataan melalui promosi kebelahan dunia lain, “Pemerintah pusat akan membantu, memfasilitasi dan ikut mempromosikan ke berbagai wilayah dunia agar tempat tempat itu makin kedepan makin berkembang.” Tambahnya.

     Selanjutnya dalam pidato yang disampaikan, SBY menegaskan infrastruktur atau akses menuju lokasi wisata harus baik dan tetap terjaga, kemudian ada beberapa faktor yang menjadi perhatian dalam pengembangan sektor pariwisata.”Faktor yang memungkinkan sebuah negara atau daerah memiliki pengembangan sektor pariwisata yang baik , pertama keadaan alamnya, Indonesia luar biasa keindahan alam yang dimiliki, kedua budayanya,kita banyak sekali tampilan budaya yang khas yang unggul, ketiga masyarakatnya harus ramah harus siap menjadi tuan rumah dikawasan wisata, keempat makanan atau kuliner, Indonesia sangat kaya akan keragaman makanan, dan yang terakhir harga yang terjangkau yang bisa akses, baik oleh wisatawan dalam negeri maupun asing.”

     Keberadaan alam yang masih hijau dan asri atau lingkungan yang ramah juga merupakan potensi kepariwisataan menurut Pak Presiden Republik Indonesia ,”Green Tourism atau wisata lingkungan meskipun tidak berbasis lingkungan tetapi memiliki lingkungan yang baik.” SBY menaruh harapan yang begitu tinggi terhadap dunia kepariwisataan sebagai pendukung perekonomian yang sudah memberi kontribusi pada perekonomian Indonesia hal ini terungkap dalam pidatonya,”Mengembangkan sektor kepariwisataan di negeri kita ini agar menjadi komplititor pertumbuhan ekonomi yang mana potensinya masih besar,” kata SBY.

     Kemudian senada dengan pidato yang disampaikan oleh Presiden, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Jero Wacik, SE juga telah menyiapkan dan melakukan beberapa langkah nyata agar Percandian Muaro Jambi menjadi World Heritage/Warisan Dunia. “Kami sudah mendaftarkan Percandian Muaro Jambi ke UNESCO  tahun 2009, setelah pemugaran mulai tampak dan kami daftarkan ke UNESCO, sekarang sudah mendapat registrasi di UNESCO tetapi belum ditetapkan, dengan angotanya 114 komite tidak begitu saja menetapkannya, masih bolak-balik ke Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut tetapi saya yakin Percandian Muaro Jambi menemani Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang sudah diakui oleh UNESCO,” ujar Jero Wacik.

      Pencanangan Trail of civilization atau Jejak Peradaban pada tahun 2007 yang dimulai dari Candi Borobudur dan sudah diakui oleh enam negara di ASEAN, tahun lalu di kamboja, tahun ini di Laos. “Saya yakin suatu saat Trail Of Civilazation akan bisa dilaksanakan di provinsi Jambi,” lanjut Pak Menteri. Sebelumnya dalam sambutan Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus (HBA), terdapat beberapa point mengenai objek wisata atau potensi kepariwisataan yang ada di Provinsi Jambi, menurut HBA tingkat keragaman artefak yang berhasil ditemukan menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan komunitas lain yang ada di Pulau Sumatera, Daratan Asia Tenggara, China, India hingga Timur Tengah hal ini hanya mungkin terjadi bila masa lalu tersebut terdapat struktur Pemerintahan yang mapan dan keterbukaan menerima pengaruh dari luar.

Sesuai dengan penemuan bukti sejarah yang telah ditemukan Percandian Muaro Jambi begitu besar,” Tingkat kepadatan kompleks percandian mencapai 86 buah candi dan baru di pugar sebanyak tujuh buah candi,” ungkap HBA. Bahkan dengan adanya potensi dan keagungan serta besarnya peninggalan sejarah masa lalu, HBA mengakui melakukan langkah maju demi pengembangan dan pelestarian sejarah sekaligus sebagai wujud memajukan kepariwisataan Provinsi Jambi, ”Pemerintah Provinsi Jambi secara bertahap terus berupaya mengembangkan Situs Percandian Muaro Jambi dan kawasan di sekitarnya.”tambah HBA. Masih dalam sambutannya HBA juga mempromosikan beberapa objek kepariwisataan yang dimiliki oleh Provinsi Jambi dan perlu pengembangan lebih lanjut,”Jambi juga memiliki kawasan Geopark di Kabupaten Merangin yang berusia 300 juta tahun, dari fosil dan fauna.”  
 
      Secara Geografis Wilayah Muaro Jambi sebagian besar berada di daerah aliran Sungai Batang Hari. Beberapa abad silam daerah ini sudah dikenal menjadi jalur perdagangan baik antara suku bangsa di nusantara maupun asing seperti China , India , Persia , Arab, Eropa serta negeri-negeri di wilayah Asia Tenggara. Berkaitan dengan Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi, adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Indonesia . Kompleks percandian ini terletak di Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, tepatnya di tepi Sungai Batang Hari, sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi. Koordinat Selatan 01* 28'32" Timur 103* 40'04". Untuk saat ini merupakan tempat peninggalan purbakala terluas di Indonesia, membentang dari barat ke timur 7,5 kilometer dengan luas kurang lebih 12 KM persegi.Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Di kawasan situs percandian Muaro Jambi terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedaton, dan Candi Koto Mahligai.

     Kemudian diiringi pemberian bantuan oleh Kementerian Kelautan dan Periakanan RI berupa:
Bantuan kapal ukuran 30 GT sebanyak 4 unit kepada Bupati Tanjung Jabung Barat
Bantuan modal kelompok nelayan laut/perairan umum, pembudidaya ikan patin dan pengolahan ikan patin untuk 85 kelompok  kepada 4 orang perwakilan penerima
Anwar dari Kabupaten Kerinci Eva hariyadi dari Kota Sungai Penuh Selamat dari Kabupaten Muaro Jambi Muhammad Abbas dari kabupaten Tanjung Jabung Barat  
     Berikutnya bantuan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia berupa :
Kebun bibit rakyat sebanyak 9.750.000 bibit senilai 10,664 M kepada 9 kabupaten yang secara simbolis diberikan kepada Bupati Batang Hari.

Pencadangan Areal Kerja Hutan Desa seluas 24.978 ha dengan 13 penetapan  kepada Gubernur Jambi yang diwakili oleh Bupati Merangin.

Dilanjutkan dengan pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi:
Renovasi Rumah Warga Sangat Miskin melalui kegiatan Bedah Rumah sejumlah 2.802 unit untuk 50 kecamatan secara simbolis kepada Maidi Sertifikat tanah gratis sejumlah 3.176 persil secara simbolis kepada Achmad Yadi Pemberian secara simbolis Beasiswa SAMISAKE kepada Lia Permata Ayu siswi SDN Muaro Jambi Sri Mulyani siswi SMPN 11 Muaro Jambi Yun Ermata Dewi siswi SMA Negeri 6 Muaro Jambi Darmawati Mahasiswi STAI Ma’arif Muaro Jambi UMKM SAMISAKE berupa peralatan menjahit senilai Rp.5 Juta/orang  secara simbolis diberikan kepada Muhammad Jais Jamkesmasda SAMISAKE berupa Kartu Peserta sebanyak 186.000 diberikan secara simbolis kepada Bakri Tanjung Bantuan kendaraan kebersihan lingkungan Program SAMISAKE untuk Kabupaten/kota se-Provinsi Jambi sebanyak 18 unit diberikan secara simbolis kepada Bupati Muaro Jambi.

1 komentar: